Beranda » Berita » Ini Catatan Terkait Penyelenggaraan Haji Khusus 1445 H/2024 M

Rombongan jamaah haji khusus Zulindo Tour & Travel Service/Foto: Zulindo Batam

 

ZULINDO.ID – Sekjen Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji (HIMPUH), Hilman Farikhi memberikan sejumlah kritis terkait penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M.

Menurut Hilman pelaksanaan haji khusus para Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) PHIK di bawah HIMPUH berjalan lancar, terutama ketika ibadah wukuf di Arafah.

“Lokasi dan konsumsi di Arafah itu relatif aman, dapat berjalan dengan rencana,” kata Hilman, Selasa (25/6/2024) di Makkah.

Permasalahan baru muncul ketika proses perpindahan jemaah dari Arafah ke Muzdalifah, yang disebabkan adanya aturan dari Pemerintah Saudi yang mengharuskan setiap petugas memiliki Kartu Nusuk.

“Ternyata itu kita baru dapat di hari akhir, sehingga banyak teman-teman yang petugas lokalnya itu berfungsi sebagai penunjuk jalan di bus, yang seharusnya penunjuk jalan ini tidak boleh keluar dari bus, dia harus terus mengikuti bus,” ucap Hilman.

Peraturan baru itu membuat para petugas yang dimiliki para PIHK harus multitasking. Hilman mengatakan banyak PIHK yang kehilangan bus untuk membawa jemaah haji khusus meninggalkan Arafah.

“Sehingga kejadiannya adalah bus yang seharusnya membawa jemaah dari Arafah ke Muzdalifah, kemudian ke Mina atau ke Masjidil Haram, itu banyak yang hilang. Sehingga banyak PIHK yang harus mencari solusi, mencari bus lagi, atau transportasi yang lain. Itu masalah yang pertama,” ujar Hilman.

Lebih lanjut CEO Sabilina Tours itu mengatakan masalah di Mina adalah kapasitas dan jumlah jemaah haji yang tidak seimbang. Hilman menyebut harus ada inovasi untuk menambah kapasitas di Mina.

“Masalah di Mina setiap tahun adalah kapasitas yang selalu over, dan tahun ini diperberat lagi dengan kondisi bahwa haji khusus kita mendapatkan kuota 10 ribu, jadi membuat jumlah sangat banyak, jumlah tambahan banyak.”

“Jadi kapasitas di Mina itu tidak bisa bertambah kalau tidak ada inovasi, nah ini yang jadi permasalahan. Sehingga banyak teman-teman yang terlempar di luar jalur yang tradisional, yang kedua kapasitas setiap maktab juga over, sehingga akhirnya secara servis itu sangat kurang dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” kata Hilman menambahkan.

Masalah di Mina, dikatakan Hilman, bertambah setelah pemerintah Arab Saudi menutup akses jalan, khususnya di jalan utama Malik Kholid sampai tanggal 12 dzulhijjah. Hal itu membuat banyak jemaah haji khusus yang programnya bolak-balik hotel transit dan Mina, harus berjalan kaki cukup jauh.

Terakhir, Hilman meminta Kementerian Agama untuk bisa lebih cepat dalam mengambil keputusan proses finalisasi kuota.

“Apabila ada tambahan, bagaimana untuk proses pelunasan dan sebagainya, itu timing-nya harus cepat. Terus kita dari pihak asosiasi [HIMPUH] akan meminta ke setiap anggota untuk tidak menunda kepastian jemaah. Setelah kita mendapat keputusan final, tentu kita akan bergerak untuk proses zona, kerja sama syarikah, dll,” ucap Hilman.

“Dan yang terpenting fungsi asosiasi adalah harus bisa lebih mengedepankan kepentingan dan manfaat untuk anggota. Jadi kita bersama-sama, apapun permasalahan anggota, itu akan dibantu asosiasi untuk bisa menyampaikan ke pihak-pihak terkait,” ujar Hilman.

HIMPUH memiliki total haji khusus sebanyak 12.213 di musim haji tahun ini.

(Fjr)

Sumber: Himpuh

# Bagikan informasi ini kepada teman atau kerabat Anda

Kontak Kami

Apabila ada yang ditanyakan, silahkan hubungi kami melalui kontak di bawah ini.